SINOPSIS DRAMA KOREA Cheese In The Trap Episode 7 Part 1

SINOPSIS DRAMA KOREA Cheese In The Trap Episode 7 Part 1 - Hallo sahabat BLOGSPOT SINOPSIS FILM TERBARU, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul SINOPSIS DRAMA KOREA Cheese In The Trap Episode 7 Part 1, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel BLOGSPOT SINOPSIS FILM TERBARU, Artikel Drama korea, Artikel Film terbaru, Artikel Kumpulan Sinopsis, Artikel Sinopsi Update, Artikel Sinopsis Drama, Artikel Sinopsis Film, Artikel Sinopsis Terbaru, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : SINOPSIS DRAMA KOREA Cheese In The Trap Episode 7 Part 1
link : SINOPSIS DRAMA KOREA Cheese In The Trap Episode 7 Part 1

Baca juga


SINOPSIS DRAMA KOREA Cheese In The Trap Episode 7 Part 1

loading...
Baru Sinopsis, || EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS DRAMA KOREA Cheese In The Trap Episode 7 Part 1


Minggu ini Cheese in The Trap memasuki episode ke 7 dan 8. Untuk episode 7 rating drama ini mengalami penurunan namun tidak drastis. Pada episode kali ini penonton akan mengetahui sisi gelap dari Jung yang selama ini dia tutupi. Jung yang sopan, ramah dan terlihat sabar ternyata berubah menjadi mengerikan saat ‘menghukum’ orang yang berani menyakiti wanita yang dia cintai. Meski sempat ketakutan dan tidak mau disentuh oleh Jung, pada akhirnya Seol berusaha menerima Jung apa adanya.

Setelah di episode lalu diceritakan In Ho dipecat bekerja dari tempat les, episode ini In Ho menunjukkan kedekatan dan keakrabannya dengan Hong bersaudara. Tentu saja wajah Jung yang cemburu dan khawatir In Ho akan merebut Seol dari dirinya membuat penonton sedikit cemas, kali ini apakah Jung akan melakukan sesuatu yang buruk pada In Ho atau justru memiliki rencana lain untuk memnjauhkan In Ho dari Seol.

Sinopsis


Seol tengah membereskan barang-barangnya. Dia mengeluh karena Bora tidak kunjung datang. Tiba-tiba seseorang mengetuk pintu dan memberitahu bahwa dia dari perusahaan pemindah barang. Ternyata itu Eun Taek dan Bora. Mereka datang membawa Jung untuk membantu juga. Seol nampak terkejut melihat Jung. “Kau harusnya mempekerjakan pacarmu disaat seperti ini” kata Bora. Bora bertanya pada Jung, apakah ini untuk pertama kalinya dia datang ke rumah Seol. “Tampaknya dia sudah beberapa kali ke sini” kata Eun Taek menyeletuk. Seol segera membantah dengan gugup. Bora mengajak untuk makan lebih dulu. Eun Taek setuju dan menyarankan untuk makan di pub dekat rumah. Seol setuju namun setelah menyelesaikan pekerjaannya. Bora memaksanya ikut.


Eun Taek dan Bora berjalan di depan sementara Seol dan Jung berjalan di belakang. Seol mengatakan bahwa rumah itu merupakan tempat dia tinggal sendirian untuk pertama kalinya. Seol merasa sedih karena harus pindah dan menjadi lebih jauh dari Jung dan Bora. Tiba-tiba mereka bertemu dengan In Ho dan Jun.


Jun memanggil kakaknya dan In Ho menyapa mereka. Jung nampak terkejut melihat In Ho bersama Jun. Seol bertanya pada Jun mengapa baru datang padahal sudah janji untuk datang pagi. Seol juga bertanya kenapa Jun bisa bersama In Ho. “Aku bertemu dengannya di jalan” kata Jun. Seol marah karena mengira Jun dan In Ho minum bersama.


“Hey siapa mereka?” Tanya Bora dengan wajah yang cerah. “Dia adikku Jun dan yang ini dia…” Seol nampak bingung harus mengenalkan In Ho sebagai siapa. In Ho mengenalkkan diri sebagai guru yang dulu bekerja di tempat Seol les. Jung memandang In Ho dengan wajah tegang. Bora nampak tersenyum sumringah dan mengenalkan dirinya sambil merapikan rambut. Eun Taek nampak kesal. Seol menyuruh Jun pulang untuk membereskan barang. Jun tidak mau karena tidak tahu apa yang mau di pak. Seol memearahi Jun, namun Jung melerainya dan mengajak makan. Akhirnya In Ho dan Jun ikut pergi bersama mereka, Jung merangkul pundak Seol.


Di pub, mereka menikmati makan malam. Eun Taek bertanya pada Seol mengenai lokasi rumahnya yang jauh dan pasti berat bagi Seol untuk berangkat dan pulang kuliah. Kau pernah ke rumah Seol?” Tanya Jung pada Eun Taek. “Iya aku makan hamburger di sana” kata Eun Taek. “Apa? kau pergi tanpaku. Kapan?” Tanya Bora. “Kau tidak ada waktu itu. Aku sudah pernah mengatakan sebelumnya. Young Gun mengikuti Seol sebelumnya jadi aku mengantarnya pulang”. “Si pecundang menyedihkan?” Tanya In Ho diiyakan Eun Taek. “Hey kenapa dia mengikutimu ke rumah dan ke tempat les? Dia juga menimbulkan kerusuhan di depan tempat les” Tanya In Ho pada Seol. Seol nampak memberi kode pada In Ho untuk diam karena ada Jung disampingnya. Jung memandang Seol, ingin tahu. In Ho berusaha menahan diri dan menyindir Jung karena orang lain yang melindungi pacarnya. Jung bertanya pada Seol mengapa tidak memberitahunya. Seol menjelaskan dengan terbata-bata bahwa hal itu bukan masalah besar yang perlu dikhawatirkan. Bagi Seol, Young Gun Cuma seseorang bermulut besar yang mengatakan hal aneh. Jung meminta Seol untuk memberitahunya mulai sekarang. Seol menggangguk sambil tersenyum, In Ho kelihatan cemberut.


Bora memuji perhatian Jung pada Seol. In Ho mengeluh soal latar belakang pendidikan untuk mencari kerja paruh waktu. “Apakah lulusan SMP hanya perlu mati saja?” Bora terkejut mendengar In Ho hanya lulusan SMP. Eun Taek menambahkan bahwa dia juga ingin mencari kerja paruh waktu. Tiba-tiba Jun mengatakan bahwa restoran keluarganya tengah mencari pekerja paruh waktu. Seol memandang ke arah Jun dengan panic. Jun bertanya siapa yang ingin kerja paruh waktu, Eun Taek dan In Ho mengangkat tangan. “Bukankah kau bilang terlalu jauh?” Tanya In Ho. Eun Taek pun menarik diri. Seol merasa tidak enak pada Jung. Jun memberitahu bahwa restorannya sepi pengunjung dan kecil. Namun In Ho malah tertarik. Seol memotong dengan mengatakan bahwa Jun bisa menghancurkan bisnis orang tua mereka. Dan kalaupun ada yang harus mencari pekerjaan itu adalah ibu mereka bukan Jun. Jung menenangkan Seol dan menggenggam tangannya.

“Oh ya aku dengar si maniak gila masih belum tertangkap. Dia masuk dari pintu gerbang belakang kampus kita ke lingkungan ini. Si maniak gila dikenal sebagai pencuri pakaian dalam wanita”. “Apa maksudmu? Dia membuat pisau dari pakaian dalam wanita?” Tanya In Ho. Bora merasa gurauan In Ho tidak lucu. Jun bersyukur karena Seol akan segera pindah. “Empat jam naik kereta pasti sangat melelahkan” kata Bora.

Pencuri masuk ke rumah Seol dengan membongkar teralis kemudian memecahkan kaca jendela kamar. Seol dan kawan-kawan berjalan pulang ke rumah Seol. “Hey Seol karena ini malam terakhir, bagaimana kalau kita terjaga sepanjang malam?” ajak Bora. Seol menolak karena harus mengepak barang. Bora bersedia membantu. Bora merengek namun Seol menolak. Eun Taek mengajak Bora membeli makanan. Seol masih menolak namun Eun Taek malah tidak mempedulikannya dan mengajak Bpra pergi ke toko.


Langkah Seol terhenti ketika menyadari Jung, Jun dan In Ho mengikutinya. “Kalian semua juga ikut?” Seol mengatakan bahwa dia harus merapikan beberapa hal dulu jadi meminta mereka untuk menyusul nanti. Seol menyuruh Jun menahan In Ho dan Jung lebih dulu Seol berlari ke rumahnya meninggalkan Jun, Jung dan In Ho.


“Berapa lama kau akan menempel terus?” Tanya Jung. “Dia adalah putri dari calon bos ku jadi aku harus membantunya. Kau tak perlu khwatir aku akan pindah ke lingkungan baru dan mengambil alih area tersebut. Jika si pecundang penguntit itu datang ke restoran atau ke rumah aku akan mengatasinya untukmu, oke!” kata In Ho kepada Jung. Jun merasa senang karena akan bekerja bersama In Ho. Jung berjalan meninggalkan Jun dan In Ho lebih dulu.



Seol sampai di rumah. Saat akan membuka pintu, Seol dikejutkan dengan kehadiran pria tak dikenal keluar dari kamarnya. Seol terkejut. “Apa yang membuatmu lama? Aku sudah lama menunggumu” kata pencuri itu. Seol berusaha lari namum pria itu mendorong Seol ke tembok sambil mencekik leher Seol.


“Hey kau mau kemana? Aku sudah lama memperhatikanmu. Kau yang paling kotor. Bagaimana dengan si tetangga maniakmu dan pria yang sering bersamamu? Hey apakah orang tuamu tahu?” pencuri itu hendak memukul Seol dengan laptop namun tiba-tiba Jung datang. “Siapa kau? Lepaskan dia sekarang juga” kata Jung. “Baik, kau bisa memilikinya” kata si pencuri seraya menendang Seol yang tengah berada di ujung tangga hingga terguling ke bawah.


Jung segera menghampiri Seol dan menanyakan keadaannya. Si pencuri mengambil kesempatan untuk kabur. Jung memandang si pencuri dengan tatapan penuh kemarahan. Si pencuri keluar dan berpapasan dengan In Ho dan Jun.


Jung berteriak memberitahu untuk menangkap si pencuri. In Ho dan Jun yang mendengar segera berlari mengejar si pencuri. Jung menggendong Seol yang lemas ke kamarnya.


“Hong kau tidak apa?” Bora dan Eun Taek yang baru datang nampak panic. Telepon Seol bordering. Seol mengeluarkannya dengan susah payah. Jung mengambil telepon Seol dan menjawabnya. Jun bertanya keadaan kakaknya. In Ho yang tahu Seol terluka sangat kesal dan mengumpat. Jun memberitahu Jung bahwa mereka belum menemukan si pencuri. Mereka sudah mencario ke segala tempat. Jung mengatakan akan ikut mencari kemudian menutup telepon. “Eun Taek dan Bora, kalian tetap disini” kata Jung. Seol mencegah Jung menyusul karena khawatir.



In Ho nampak masih berlari kesana-sini mencari si pencuri. Si pencuri nampak mengintip dari balik tembok. Si pencuri merasa sudah aman, lalu beranjak pergi keluar dari gang.


Namun tiba-tiba Jung muncul. “Disini kau rupanya” kata Jung dengan dingin dan ekspresi wajah menakutkan. Jung memukul si penjahat lalu menarik dan menyeretnya.

Polisi datang ke rumah Seol. Dia menyesalkan teman-teman Seol yang malah mencari si penjahat. “Bagaimana bisa sekumpulan mahasiswa menangkap penjahat” *hmm belum kenal Jung nih pak polisi* “Cepat suruh mereka kembali” kata pak polisi. Eun Taek keluar untuk mencari Jun, In Ho dan Jung. Polisi kemudian menyuruh Bora membantu Seol bangun untuk dibawa ke RS.
Jung memukul si pencuri “Seol tidak salah melihatmu hari itu saat kami melewati gang ini. Aku hanya tidak mengerti, Mengapa orang sepertimu tinggal di lingkungan ini” kata Jung seraya menendang wajah si pencuri dengan wajah yang dingin. Pencuri itu mencoba meninju Jung, namun Jung berkelit dan menangkap tangan si pencuridan menghempaskan si pencuri hingga terjembab ke tanah, Jung juga menendang perut si pencuri.


“Apakah itu sakit? Kau baru saja melakukan itu pada Seol” kata Jung masih dengan ekspresi yang dingin. Si pencuri tertawa dan berkata “Hey apakah kekasihmu tahu kau seperti ini? Apakah dia tahu kau pria gila seperti ini?” “Dia tahu” kata Jung dengan tenang. “Dia dan aku serupa” kata Jung, yakin. “Mirip? Yah benar, lihat apa yang telah kau lakukan padaku. Hey dia mungkin tidak akan mengerti dirimu. Orang-orang tidak mengerti orang seperti kita. Bagaimana kau bisa berbeda dariku? Lihat dirimu” kata pencuri itu dengan tawa mengejek. Sekali lagi Jung menendang dada pria itu.


Seol yang digendong polisi menyusuri jalan di sebelahnya Bora ikut menemani. Tiba-tiba terdengar suara polisi yang lain tengah mengejar seseorang. Si polisi mengajak temannya ikut mengejar. Polisi itu menurunkan Seol di pinggir jalan dan membantu mengejar. Bora merasa pria yang polisi kejar adalah In Ho. Seol menyuruh Bora mengejar polisi karena khawatir mereka akan menangkap In Ho. Dengan terpaksa Bora meninggalkan Seol di depan gang. Seol nampak mengkhawatirkan Jung.


Jung masih menendang si pencuri tanpa ampun. Si pencuri meminta Jung berhenti memukulnya. “Hey haruskah aku membiarkanmu bergabung atau sesuatu? Di masa depan tidak ada yang akan ada disampingmu. Bahkan gadis itu akan membalikkan badannya padamu suatu saat” katanya sambil tertawa. Jung dengan marah menarik kerah baju pria itu hingga si pencuri bangun lalu melemparkan si pencuri ke samping membentur tembok dan kembali terjatuh ke tanah. Jung menginjak tangan si pencuri. Si pemcuri berteriak kesakitan, namun Jung terlihat berwajah dingin menakutkan. “Ini hanya tangan yang mencuri pakaian dalam. Haruskah aku mematahkannya?” Tanya Jung. Pencuri itu memegangi tangannya dan berusaha bangun, namun kembali di tendang oleh Jung.


Seol yang ternyata berada di depan gang tempat Jung menyiksa si pencuri terlihat bergetar ketakutan. Seol ingat kata-kata In Ho saat dia menanyakan perihal tangan In Ho dan In Ho menjawab bahwa Jung yang melakukan. Mendengar langkah kaki Jung, Seol membenamkan kepalanya diantara kedua kakinya.


Jung keluar dari gang dan melihat Seol tengah terpekur sendirian. Dia memanggil nama Seol. “Apa yang kau lakukan di sini sendirian? Mana yang lain?” kata Jung mendekati Seol. Saat Jung hendak menggenggam tangan Seol, Seol menepis tangan Jung dengan takut. Jung nampak shock karena Seol menepisnya, Seol memandang Jung dengan wajah ketakutan. Tiba-tiba semua orang datang.



Jun segera menghampiri Seol dan menanyakan keadaan Seol. Saat Jun berusaha membantu Seol berdiri, Jung juga maju untuk membantu dan meraih lengan Seol. Namun sekali lagi Seol menepis tangan Jung. jung nampak terkejut dan tidak mengerti dengan reaksi Seol. Sementara In Ho memandang Seol dan Jung penuh Tanya.


Jun dan In Ho membawa Seol ke RS meninggalkan Jung yang masih bertanya-tanya dengan reaksi Seol.

Jung keluar dari kantor polisi setelah memberi keterangan. Sementara si pencuri tengah ditanyai polisi. Si pencuri ternyata bukan cucu pemilik rumah sewaan. Dia telah menipu si pemilik rumah dengan tiket travel, dan karena itulah si pemilik sewa mengalami kesulitan untuk pulang.

Polisi menemui Seol di RS dan menjelaskan kalau si pencuri mengalami kelainan mental dan kesalahpahaman situasi. Ass Heo yang kebetulan tengah menjenguk Seol juga menanyakan status Joo Young yang sempat dituduh sebagai pencuri pakaian dalam. Polisi memberitahu bahwa si pencuri sudah mengaku kalau dia yang meletakkan pakaian dalam ke kamar Joo Young. Si polisi pergi. Seol mengatakan pada Heo kalau lukanya tidak serius jadi tidak perlu dijenguk. Heo menitipkan bingkisan untuk In Ho yang sudah menolongnya saat diserang beberapa waktu yang lalu. Dia juga memberikan satu lagi bingkisan, kali ini untuk Seol. Seol berterima kasih. Heo memberitahu bahwa Seol tidak perlu datang bekerja 2 hari, lalu dia berpamitan. Jun memberitahu bahwa Jung sepanjang hari menunggu diluar.


Jung tengah duduk diam saat mendengar bunyi pintu di buka, dia menengadah melihat siapa yang keluar. Seol keluar dari ruang perawatan dan berjalan menghampiri Jung, lalu duduk di sebelahnya.



Seol mencoba membuka percakapan, “Tidak ada kerusakan di tulangku. Selama aku tidak berlari. Harusnya aku masih bisa berjalan” “oh iya, untunglah” kata Jung pelan. “Tentang kemarin…terima kasih. Tapi mulai saat ini. Aku berharap kau tidak lagi bertindak sejauh itu” kata Seol. “Aku juga menyesalinya” kata Jung. “Benar” kata Seol dalam hati, tangannya bergerak hendak meraih tangan Jung. “Dia melakukannya karena diriku. Jadi tidak apa” lanjut Seol.



Jung memandang Seol yang menyentuh tangannya. Seol tersenyum “Liburan hampir berakhir sekarang. Mari bersenang-senang di semester kedua ini” kata Seol “Aku juga” kata Jung tersenyum. “Sekarang akhir semesterku dengan senior akan dimulai” kata Seol dalam hati. Jung tersenyum sambil meraih tangan Seol dan menggenggamnya. “Aku tidak tahu apa yang ada di hadapanku. Tapi sejak aku memiliki senior bukannkah harusnya aku lebih bahagia?”


“Lebih bahagia? Ah aku lupa tentang ini…4 jam perjalanan kereta”


Seol masuk ke kelas dengan wajah berseri. Dia berjalan menuju Bora dan Eun Taek yang sudah duduk. “Apa yang terjadi? Kau datang sendiri?” Tanya Bora. Seol memberi isyarat pada mereka untuk diam. Seol tidak ingin ada yang tahu mengenai hubungannya dan Jung.


“Seol” seseorang memanggil nama Seol. Seol menengok dan terkejut melihat seseorang yang penampilannya mirip dengan dirinya. Ternyata gadis itu adalah Min Soo. Min Soo menanyakan penampilannya tanpa kacamata, dan Seol memujinya cantik. Dia membalas pujian Seol dengan mengatakan bahwa Seol selalu cantik.


Min Soo bertanya mengenai liburan Seol. Bora yang blak-blakan bertanya mengenai penampilan Min Soo yang menyerupai Seol. Min Soo mengatakan dia sudah lama menyukai gaya tersebut dan menyebut bahwa dia memiliki kesamaan selera dengan Seol.


Jung datang dia memanggi Seol, Seol merasa gugup. Semua orang nampak senang melihat Jung dan mengajaknya bergabung. Jung tersenyum menghampiri Seol, Bora berdiri dan memberitahu bahwa dia mau pindah tempat, sehingga Jung bisa duduk di situ. Seol menarik Bora supaya tidak pindah namun Bora menarik tangannya. Sementara Jung bersiap untuk duiduk si sebelah Seol. Dari jauh Kyung Hwan nampak mengamati dengan heran. Bora berlari ke belakang tempat duduk Seol. Seol tetap duduk pura-pura menulis dan tidak melihat Jung. Jung menyuruh Seol bergeser. Seol tidak berdaya dan terpaksa bergeser sehingga Jung bisa duduk.


“Kalian pasti makin dekat selama liburan” kata Kwang Hyun. “Bukan…itu Cuma…karena tidak ada tempat duduk” kata Seol mencoba membantah. “Kami pacaran” kata Jung tiba-tiba. “apa?” semua orang nampak terkejut dan membelalakkan matanya tak percaya. “Kalian pacaran?” Tanya Kwang Hyun. “Kau pacaran dengan Seol?” Tanya Sang Chul.



Seol nampak memukul lengan Jung dan membenamkan wajahnya ke meja karena malu. “semua kacau” kata Seol dalam hati. Jung bertanya apa yang Seol sedang tulis namun Seol menutupinya kesal. Jung tersenyum melihat Seol.


“Aku benar-benar tidak terima. Bagaimana senior bisa berkata tanpa dipikir dulu seperti itu” kata Seol mengomel sambil berjalan cepat. Dia belakangnya Jung mengikuti. Jung meraih tangan Seol dan menggenggamnya “Tapi ini bukan sesuatu yang perlu ditutupi”.



Young Gun memandang Seol dan Jung “Jadi keduanya sungguh berpacaran? Sangat menggelikan” gumamnya kemudian dia naik ke sebuah batu besar dan duduk di sana. “Iya itu benar, tapi aku belum terbiasa” kata Seol kepada Jung. “Kalau begitu kau harus cepat terbiasa” kata Jung enteng. “Dan haruskah kita bergenggaman tangan seperti ini di depan orang-orang” kata Seol seraya berusaha melepaskan tangannya. “Kenapa? Aku memang ingin menunjukkan kepada semua orang” kata Jung. “Kalian berdua pacaran? Aku juga pacaran” kata Young Gun tiba-tiba mengagetkan Seol. Young Gun kemudian memanggil Da Young dan berlari menghampirinya.


“Sepertinya Oh Young Gun kembali ke sekolah” kata Seol. “Mulai minggu depan aku mulai kerja magang, jadi aku tidak bisa sering datang ke sini. Jika Oh Young Gun melakukan sesuatu segera beritahu aku” kata Jung. “Magang?” tanya Seol. “Apa kau diterima di Grup Taerang?” tanya Seol. Jung menggangguk “Wah menakjubkan” kata Seol. “Itu Cuma magang” kata Jung merendah. “Meski begitu itu sesuatu. Pasti sulit diterima di sana” kata Seol, “Memang” kata Jung “Kau tidak mengecewakan” kata Seol.



“Halo saya teman putri kalian, Baek In Ho” kata In Ho kemudian membungkukkan badan. “Kau benar teman putriku?” tanya ayah Seol penuh selidik. Jun memperkenalkan In Ho sebagai mantan guru bahasa Inggris. Ibu Seol akhirnya menerima In Ho dan menyuruhnya membersihkan lantai bersama Jun. Jun berniat kabur dan menyerahkan pekerjaan pada In Ho, namun In Ho menahannya. In Ho menyuruh Jun untuk tetap tinggal dan bantu bersih-bersih. Ibu tersenyum melihat Jun yang menuruti In Ho.

Seol pulang dan melihat In Ho keluar restoran untuk membuang sampah. Seol menggoda In Ho yang mamakai celemek. Dengan percaya diri In Ho mengatakan dirinya selalu terlihat tampan dengan pakaian apapun. In Ho sesumbar bahwa dia akan membesarkan restoran orang tua Seol. Jun keluar dari restoran. Melihat Seol dia memberikan celemeknya dan pamit untuk beristirahat. Namun sekali lagi, In Ho menahannya. In Ho menyuruh Jun untuk membantu menyelesaikan karena jika Jun tidak melakukannya maka orang tuanya yang menyelesaikan. Jun memohon pada In Ho, namun tidak berdaya dan menurut.

Seol menyapa orang tuanya. Ibu langsung menarik Seol ke salah satu meja. Nampak In Ho dan Jun saling membantu membereskan sisa sayuran. Ibu bertanya pada Seol apakah benar In Ho teman Seol. In Ho mengajak Jun ke luar rumah membawa sapu lidi, Seol tersenyum senang melihat Jun berubah jadi rajin. Ibu bertanya lagi. Kali ini ibu menanyakan apakah In Ho pacar Seol? Seol membantah dan mengatakan bahwa pacarnya senior di kampus. Ibu bertanya apakah Jung akan bekerja dan pekerjaan apa yang akan dia lakukan. Seol tidak bisa menjawab. Ayah menegaskan jika Jung tidak punya pekerjaan atau penghasilan dia tidak akan menyetujui hubungan mereka. Ibu malah menyindir ayah. Ibu menyuruh Seol untuk tidak memacari pria seperti ayahnya.


Seol yang tengah berbaring di ranjang memikirkan kata-kata ibu. Seol menyesal tidak pernah bertanya pada Jung mengenai pekerjaan yang akan dilakukan Jung. Seol merasa Jung pasti khawatir tentang pekerjaan. Seol juga berpikir kira-kira apa yang akan dia kerjakan? Kapan dia menikah dan dengan siapa? Memikirkan akan menikah demgan Jung, Seol malah tersenyum-senyum malu

Oh Young Gun mengetik sesuatu. Dia menulis soal Seol yang memacari Jung. Nampaknya dia hendak menjelek-jelekkan Seol.




Seol, Bora dan Eun Taek berjalan bersama. Bora menyindir Seol yang akan makan siang bersama pacarnya. Tiba-tiba Oh Young Gun datang menyapa. Dia menyindir Seol yang pacaran dengan Jung. Eun Taek maju menahan Young Gun yang mendekat ke arah Seol. Seol mengancam akan membuka perilaku Young Gun menguntit dirinya kepada semua orang. Young Gun nampak marah dan balik mengancam. Dia mengatakan akan membuka semua keburukan Jung.

BERSAMBUNG KE || SINOPSIS DRAMA KOREA Cheese In The Trap Episode 7 Part 2


Demikianlah Artikel SINOPSIS DRAMA KOREA Cheese In The Trap Episode 7 Part 1

Sekianlah artikel SINOPSIS DRAMA KOREA Cheese In The Trap Episode 7 Part 1 kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel SINOPSIS DRAMA KOREA Cheese In The Trap Episode 7 Part 1 dengan alamat link https://blogspotsinopsis.blogspot.com/2023/04/sinopsis-drama-korea-cheese-in-trap_71.html

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "SINOPSIS DRAMA KOREA Cheese In The Trap Episode 7 Part 1"

Post a Comment